Home » » Aku Ingin Dirimu Di Dirinya

Aku Ingin Dirimu Di Dirinya

Written By mas muhlis on Jumat, 14 November 2014 | 08.13

Jika ada yang bertanya apakah aku masih menginginkanmu, maka aku akan ragu untuk menjawabnya. Ini karena aku masih sangat mengharapkanmu. Tetapi disisi yang lain aku juga mulau menyandarkan hatiku padanya. Memang akan terasa mustahil untuk melupakanmu. Semua dari dirimu tak ada yang bisa tergantikan olehnya. Kata-katamu untuk memberi dorongan dan semangat selalu melekat dihati dan sesekali seperti terdenger ditelinga. Aku tahu itu hanya hayalan. Karena itu hanya dulu. Sekarang kau tak memberiku semangat bahkan sepatah katapun tak pernah terucap darimu untukku.

Aku seperti kehilangan sandaran hidup. Semua seakan pergi bersama dirimu yang memang tak akan pernah kembali. Kau membawa semangatku. Kau juga mengambil satu persatu senyuman yang dulu selalu kau berikan. Kini tak ada lagi senyuman darimu untukku. Aku sadar itu tak mungkin lagi. Karena kini kau telah jauh. Tapi aku masih berharap padanya. Pada sosok yang aku harapkan dapat menggantikan sosokmu yang memang sulit digantikan. Tapi aku yakin suatu saat. Suatu saat dimana aku akan merasakan masa-masa dimana kau selalu dekat. Masa-masa aku seperti mendapatkan kekuatan untuk berjalan tanpa pernah berfikir untuk berhenti.

Dirinya memang terlau jauh bila dibandingkan denganmu. Menurutku. Tapi bila bersamanya aku bisa menjadi cahaya. Aku mampu menerangi jalannya walaupun cahayaku hanya seperti lilin kecil yang hanya bisa menerangi satu meja. Bila bersamanya akulah yang membimbing. Aku bisa merasakan bagaimana sulitnya menjadi dirimu saat bersamaku. Dirimu sebagai cahaya dan aku hanya sebagai bayangan saja. Tapi kau dulu memancarkan cahaya yang terang. Sehingga aku sebagai bayangan sangat terlihat dan nyata. Walau hanya sebagai bayangan.

Bila akan ku temui dirimu di dirinya saat ini. Aku rela menangis untuk itu. Sejenak aku lupakan segenggam kebodohan yang bernama harga diri. Aku ingin sehari saja kau di dirinya. Jika tidak maukah kau berda didirinya satu jam saja. Tapi jangan sampai hanya sekejap mata. Karena sekejap mata tidak akan mengobati rasa rinduku padamu. Bukankah kau senang jika aku memohon padamu dulu. Aku ingat kau seperti ingin tertawa lepas mendengar aku memohon padamu—memang kata itu pantanganku. Jika saja kau bukan gadis yang anggun dan mengagumu Fatimah. Mungkin kau akan tertawa tapi tak kau lakukan, kau hanya tersenyum dan itu sama saja. Satu yang aku ingat darimu dan tidak aku temukan bersamanya adalah kau seperti baju perangku. Kau seakan bisa membentengiku. Kau yang menguatkanku.

Tapi bagaimana ini? Kau terlanjur pergi. Apakah dulu kau sengaja mengajariku? Mengajariku untuk menjadi cahaya yang terang. Berharap bisa memberi cahaya untuknya. Peristiwa itu membuatku yakin. Bahwa kau mengajariku menjadi cahaya untuknya. Setelah itu kau pergi. Meninggalkan lilin yang tak kau nyalakan untukku. Lalu kau pergi tanpa membawa cahaya. Karena bagimu itu tidak penting. Karena kau lebih terang dari cahaya itu sendiri.
Share this article :

1 komentar:

  1. Salam Kenal.. :)
    KUNGJUNGI GAME ONLINE TERPERCAYA
    1. Prediksi togel
    2. Togel sydney
    3. Togel Sgp
    4. Togel Hk
    <----->
    LIVE SINGAPORE POOLS
    1. Live Sgp
    2. Live4d
    3. Live toto
    <----->
    Semoga info ini bermanfaat dan Trims buat Admin (y)

    BalasHapus

Popular Posts

 
Support : Twitter | Facebook | Cara Zaenal
Copyright © 2013. Belajar Cerpen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Belajar Cerpen
Proudly powered by Blogger