Home » » Karena Terlalu Penting

Karena Terlalu Penting

Written By mas muhlis on Selasa, 25 November 2014 | 17.24

Aku suka menulis kejadian menyenangkan bersamamu. Aku menuliskan tanggal bulan dan tahun. Bahkan terkadang aku menulis jam kejadian berlangsung. Seperti seorang detective di film detective conan yang sering aku tonton. Aku ingin semuanya tertulis indah menjadi sebuah rangkaian cerita yang berakhir bahagia. Dan apabila suatu saat ada orang yang membacanya akan langsung tahu jika dirimu dan aku memang unik.

Pernah suatu ketika kau hanya mengirimiku pesan singkat yang berbunyi “cepat mandi! Baunya sampai sini.” Dan itu aku tulis. Kau seperti tahu yang aku lakukan. Kau tahau saat itu aku memang belum mandi. Kerena bermain bola pasti membuatku mandi setelah maghrib. Dan setiapkali kau mengirimiki sms seperti itu akan membuatku tersenyum senang. Seperti ada yang memperhatikan aku.  

Saat aku hendak membalasnya kau sudah mengirimkan sms lagi yang berisi “jangan dibalas dulu, sholat dulu sana!” aku langsung tertawa sendiri. Dan itu mengundang rasa ingin tahu ibuku. Dan sebelum ibu bertanya yang macam-macam, aku langsung saja sholat. Maka semuanya selesai J J dan ibu tidak akan bertanya. Tanpa aku sadari setiap kejadian seperti itu sholatku pasti secepat kilat. Rasanya ingin cepat membalas sms darimu. Sambil membayangkan senyuman termanis seorang sahabat.

Seperti biasa hanya ucapan selamat malam yang aku kirim padamu lewat sms. dan aku sudah bisa menebak balasan sms darimu. “pasti sholatnya buru-buru seperti ayam makan jagung kan?” itu sms yang sering kau kirim setelah aku bermain bola. Kau seperti ada di rumahku. Sedang membuat air panas saat aku pulang bermain bola dan kehujanan. Dirimu seperti mempersiapkan sajadah untuk sholatku. Selanjutnya kau mengawasiku sholat.

Pernah kita pulang berdua kehujanan. Berteduh di teras sebuah peternakan. Saat itu aku seperti melihat orang lain didirimu. Dirimu yang biasanya tidak suka bercanda lepas. Dirimu seperti mengetahui jika aku sedang benyak pikiran. Hari-hari itu aku kurang bersemangat. Senyuman yang biasanya keluar pun jarang menampakan diri. Saat itulah kau seperti mengobral senyum kepadaku. Seolah kau menguatkanku.

Aku ingat saat kita berteduh kau bercerita padaku—tidak aku tulis di sini J J. Seketika masalahku menjjadi mudah. Kau memang pandai membangkitkan semangat, bukan menjatuhkannya. Mungkin cerita itu yang paling aku ingat. Tapi menurutku itu bukan cerita. Lebih dari sekedar harapan. Kau tahu aku sukan menulis tentangmu. Ceritamu ternyata menjadikanku semangat seketika. Tapi dalam jangka panjang tanpa ku sadari ternyata menjadi racun. 
Share this article :

1 komentar:

  1. Salam Kenal.. :)
    KUNGJUNGI GAME ONLINE TERPERCAYA
    1. Prediksi togel
    2. Togel sydney
    3. Togel Sgp
    4. Togel Hk
    <----->
    LIVE SINGAPORE POOLS
    1. Live Sgp
    2. Live4d
    3. Live toto
    <----->
    Semoga info ini bermanfaat dan Trims buat Admin (y)

    BalasHapus

Popular Posts

 
Support : Twitter | Facebook | Cara Zaenal
Copyright © 2013. Belajar Cerpen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Belajar Cerpen
Proudly powered by Blogger